Sabtu, 14 Januari 2017

POTENSI dan UPAYA INDONESIA MENJADI NEGARA MAJU

Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju

      A.potensi dan upaya pemanfaatannya

  1. Secara astronomis, Indonesia terletak pada antara 95⁰  BT – 141⁰  BT dan  6⁰ LU – 11⁰  LS. Indonesia memiliki iklim tropis dengan ciri suhu dan curah hujan yang tinggi sangat mendukung aktivitas pertanian dan perkebunan, diantaranya rempah-rempah, kedelai dan buah-buahan. Keuntungan dari lokasi Indonesia secara astronomis adalah memiliki berbagai jenis hasil pertanian sebagai sumber devisa negara.
  2. Secara geografis, Indonesia terletak diantara dua Benua Asia dan Benua Australia. Samudra yang mengapit Indonesia adalah Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Posisi ini membuat Indonesia dilalui oleh jalur pelayaran Internasional yang ramai. Lokasi Indonesia pada posisi silang membawa dampak negatif bagi kehidupan bangsa, antara lain masuknya pengaruh asing yang merusak mudah masuk ke Indonesia, terjadinya akulturasi dan asimilasi. Akibat dari letak geografis di wilayah Indonesia bertiuplah angin muson. Bertiupnya angin muson berdampak pada pola curah hujan, wilayah bagian Barat Indonesia mendapatkan curah hujan yang lebih banyak dibandingkan bagian Timur.
  3. Secara geologis, Indonesia berada pada jalur pertemuan tiga lempeng yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Hindia. Dengan demikian menyebabkan seringnya terjadi gempa dan letusan gunung api di Indonesia. Selain itu Indonesia  mempunyai keuntungan berupa potensi bahan tambang yang besar berupa sumber energi dan mineral, yang telah dimanfaatkan dengan melakukan eksploitasi.

    B.potensi sumber daya alam Indonesia 



  1. Hutan
Negara-negara yang kaya hutan adalah Brazil, Zaire, dan Indonesia.
   Hutan di Indonesia dibedakan menjadi
  1. Hutan produktif, adalah hutan yang sengaja ditanam untuk diambil kayunya
  2. Hutan konservasi, adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Kawasan konservasi dalam bentuk taman nasional, suaka marga satwa, cagar alam, dan taman hutan rakyat ( tahura ).
  3. Hutan lindung, adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi laut, dan memelihara kesuburan tanah.
    2.Minyak Bumi (petroleum), merupakan cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar yang terdapat pada lapisan teratas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi dimanfaatkan sebagai sumber energi kendaraan bermotor, mesin pabrik, dan listrik. Negara-negara penghasil minyak bumi adalah Saudi Arabia, Rusia, AS, dan termasuk Indonesia
   3.Batu Bara, merupakan bahan bakar fosil yang terbentuk dari tumbuhan yang mati dan kemudian tertimbun selama jutaan tahun. Negara-negara penghasil batu bara adalah China, AS, India, Australia, Indonesia, Rusia, Afrika Selatan, Jerman, Polandia, dan Kazakhsta
   4.Gas Alam. Negara-negara yang memiliki cadangan gas alam adalah Rusia, Iran, Qatar, Malaysia, dan Indonesia
   5.Sumber Daya Laut. Negara-negara produksi ikan tangkap adalah China, Peru, dan Indonesia. Untukproduksi ikan budi daya adalah China, India, Vietnam, dan Indonesia

    c.potensi sumber daya manusia

Sumber daya manusia adalah jumlah penduduk usia produktif yang ada di sebuah negara.Sumber daya manusia merupakan faktor yang penting untuk menjadi sebuah negara maju. Oleh karena itu, kondisi sumber daya manusia perlu dikaji untuk melihat sejauh mana kesiapan suatu negara dalam upayanya menjadi negara maju. Pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangat tergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyai keterampilan dan keahlian kerja, sehingga mampu membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap dan layak, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan dan pendidikan anggota keluarganya.

   1. Jumlah Penduduk dan Tenaga Kerja
a. Jumlah Penduduk
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan Data Kependudukan Dunia (World Population Data Sheet, 2013), jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk mencapai 249 juta jiwa.
No.Nama NegaraJumlah Penduduk (juta)
1.China1.357
2.India1.277
3.Amerika Serikat316
4.Indonesia249 
5.Brazil196
6.Pakistan191
7.Nigeria174
8.Bangladesh157
9.Rusia143
10.Jepang127

Jumlah penduduk yang besar memiliki keuntungan, yaitu sebagai sumber tenaga kerja bagi pembangunan dan sebagai pasar bagi produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan atau industri. Sehingga Indonesia tidak kekurangan tenaga kerja, khususnya untuk industri. Indonesia menjadi daerah pemasaran yang menarik berbagai perusahaan untuk bersaing memasarkan produknya.

b. Tenaga Kerja
Tenaga kerja (manpower) adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang sedang bekerja, seseorang yang memiliki pekerjaan namun sementara tidak bekerja, seseorang yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan dikategorikan bekerja. Angkatan kerja (labor force) adalah mereka yang sedang bekerja dan penganggur. Tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja terdiri atas angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri atas golongan yang bekerja dan golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri atas golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain-lain atau penerima pendapatan.
tenaga kerja
Berdasarkan data dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2013, Indonesia memiliki penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar 176.662.097 orang. Jumlah angkatan kerjanya mencapai 118.192.778 orang dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 66,9%. Ini berarti pada tahun 2013, sebanyak 66,9% penduduk usia kerja yang sesungguhnya terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa.

Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, hingga Agustus 2013, jumlah tenaga kerja asing di Indonesia mencapai 48.002 orang. Jumlah terbanyak berasal dari China, disusul Jepang, Korea Selatan, India, Malaysia, Amerika Serikat, dan Thailand. Kualitas mereka umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan kualitas tenaga kerja lokal sehingga gaji mereka umumnya jauh lebih tinggi daripada gaji tenaga kerja Indonesia.

Tenaga kerja Indonesia memiliki karakteristik sebagai berikut.
  1. Pendidikannya rendah. Sebagian besar tenaga kerja Indonesia lulusan pendidikan dasar sehingga menyulitkan pergeseran tenaga kerja dari sektor primer ke sektor sekunder dan bahkan sektor tersier. Sektor primer adalah sektor pertanian dan pertambangan. Sektor sekunder, disebut pula manufaktur, merupakan gabungan sektor industri dan pengolahan, sektor konstruksi, serta sektor listrik, gas dan air. Sektor tersier atau sektor jasa atau industri jasa merupakan gabungan sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi; sektor angkutan dan komunikasi; sektor keuangan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa kemasyarakatan.
  2. Angka pengangguran yang cukup tinggi. Pada tahun 2013, angka pengangguran mencapai 7.388.737 jiwa atau 6,25% dari jumlah tenaga kerja.
  3. Kompetensi dan etos kerja yang masih rendah sebagai akibat dari pendidikan yang rendah (sebagian besar lulusan SD) dan budaya kerja yang belum mendukung.
  4. Budayanya masih budaya kerja kultur agraris yang memiliki kebiasaan kebergantungan pada alam, menggunakan sistem manual dalam bekerja sehingga perlu penyesuaian dengan lingkungan industri yang menggunakan mesin dan peralatan otomatis.
Beberapa negara di dunia memiliki penduduk yang “gila kerja”. Survei yang dilakukan oleh Organisasi Negara-Negara untuk Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) menunjukkan urutan lama kerja dalam setahun: Meksiko (2.317 jam), Chile (2.102 jam), Korea Selatan (2.092 jam), Estonia (2.021 jam), Rusia (2.002 jam), Polandia (1.893 jam), Amerika Serikat (1.798 jam), Hungaria (1.797 jam), Jepang (1.765 jam), Republik Slovakia (1.749 jam).

Bagian terbesar dari tenaga kerja Indonesia masih bekerja pada sektor primer seperti sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan yang mencapai 38.068.254 orang atau 34,36% dari seluruh tenaga kerja di Indonesia. Jika ditambah dengan sektor pertambangan dan penggalian, jumlahnya menjadi 39.489.021 atau 35,64%. Bagian terbesar berikutnya adalah sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi. Artinya, sektor primer masih menjadi pilihan pekerjaan dari tenaga kerja di Indonesia.

Jenis Lapangan Pekerjaan Utama Tenaga Kerja di Indonesia Tahun 2013
No.Lapangan Pekerjaan UtamaJumlah Tenaga KerjaPersentase
1.Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan38,068,25434.36
2.Pertambangan dan Penggalian1,420,7671.28
3.Industri14,883,81713.43
4.Listrik, Gas dan Air250,9450.23
5.Konstruksi6,276,7235.66
6.Perdagangan, Rumah Makan, danJasa Akomodasi23,737,23621.42
7.Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi5,040,8494.55
8.Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan2,912,4182.63
9.Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan18,213,03216.44
10.Lainnya-0,00
Jumlah110,804,041100
Sumber: Depnakertrans, 2013

Kontribusi sektor primer terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menunjukkan adanya penurunan. PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi di dalam suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Pada tahun 2003, kontribusi sektor primer terhadap PDB mencapai 43,64%. Pada tahun 2010 kontribusinya menurun menjadi 26,49%. Sementara itu, sektor sekunder dan tersier menunjukkan kontribusi yang makin meningkat. Pada tahun 2003, sektor sekunder menyumbang 19,08 persen terhadap PDB dan pada tahun 2010 mencapai 35,8%. Kontribusi sektor tersier meningkat dari 37,29% pada tahun 1983 menjadi 37,62% pada tahun 2010. Ini menunjukkan peran sektor primer menurun dan sektor sekunder dan tersier makin meningkat.

2. Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia
Jumlah penduduk yang besar juga tidak selalu menguntungkan jika tidak diimbangi dengan kualitas dan produktivitasnya. Jumlah penduduk yang besar harus diikuti oleh kualitas dan produktivitasnya yang tinggi. Kualitas sumber daya manusia dapat dinilai dengan menggunakan kriteria yang dikembangkan oleh United Nation Development Programme (UNDP) yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI)

Human Development Report (HDR) mengelompokkan negara di dunia menjadi empat kelompok. yaitu kelompok negara berperingkat sangat tinggi (very high human development) antara 1-47, tinggi (high development human development) antara 48-94, sedang (medium human development) antara 94-141, dan rendah (low human development) antara 142-187.

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh UNDP pada tahun 2014, pada tahun 2013, Indonesia berada pada peringkat 108 atau termasuk dalam kelompok sedang. Peringkat ini masih sama dengan peringkat pada tahun 2012. Peringkat tersebut didasarkan atas beberapa komponen penilaian, yaitu Usia harapan hidup penduduk Indonesia mencapai 70,8 tahun, rata-rata lama sekolah mencapai 7,5 tahun, rata-rata lama sekolah yang diharapkan 12,7 tahun, Pendapatan Nasional Kasar (PNK) mencapai 8.970 dolar AS.

D.potensi budaya Indonesia dan pemanfaatannya

Indonesia dikenal dengan kekayaan dan keragaman budayanya. Kekayaan dan keanekaragaman budaya tersebut terbentuk melalui proses panjang melalui interaksi antarsuku di Indonesia maupun hasil persinggungan dengan budaya dari negara lain. Ketika Portugis datang ke Indonesia, persinggungan dengan budaya Eropa telah menambah kekayaan budaya bangsa Indonesia, demikian halnya ketika Belanda dan Jepang datang ke Indonesia. Para pedagang dari China dan India juga turut menambah kekayaan budaya. Kedatangan mereka juga membawa ajaran agama yang kemudian tersebar luas di Indonesia. Akibatnya, Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat tinggi.

Keragaman budaya Indonesia sangat potensial meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Namun, sampai saat ini, keragaman budaya itu belum mampu dimanfaatkan secara optimal untuk mensejahterakan masyarakat. Keragaman budaya itu tentu saja memiliki perbedaan dengan ciri khas masing-masing yang malah menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Keragaman budaya ini juga memiliki beragam peran, khususnya dalam bidang pembangunan nasional di Indonesia.

Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya masing-masing dalam bentuk atau wujud tarian, lagu, upacara adat, rumah adat, alat musik, senjata tradisonal, dan sebagainya. Beberapa contoh wujud budaya, nama dari wujud budaya, deskripsi , dan pemanfaatanya yang ada di beberapa daerah di Indonesia antara lain sebagai berikut.
No.Nama ProvinsiWujud BudayaNama BudayaDeskripsiPemanfaatan
1.BaliTarianTari KecakTari Kecak dipertunjukkan oleh penari laki-laki yang menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawanRahwana.Atraksi Wisata
2.Sumatera UtaraUpacara AdatHombo BatuOlah raga tradisional Suku Nias yang sebelumnya merupakan ritual pendewasaan Suku Nias ini banyak dilakukan di Pulau NiasWisata Tradisi
3.JogjakartaUpacaraSekatenAcara peringatan ulang tahun nabi Muhammad SAW yang diadakan pada setiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul Awal tahun Hijriah) di Alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta.Wisata Budaya

1. Bahasa
Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara. Bahasa yang digunakan di Indonesia terdiri atas bahasa nasional yang diambil dari bahasa Melayu. Selain bahasa nasional, terdapat bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 746 bahasa daerah. Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah tertentu. Percakapan antarsesama suku biasanya menggunakan bahasa daerah. Beberapa bahasa daerah yang digunakan seperti Bahasa Sunda, Jawa, Aceh, Gayo, Alas, Minangkabau, Betawi, dan Dayak.

3. Rumah Adat
Rumah Adat adalah bangunan yang memiliki cirikhas khusus, digunakan untuk tempat hunian oleh suatu suku bangsa tertentu. Setiap daerah memiliki rumah adat masing-masing yang berbeda antara satu dan lainnya. Selain berbeda dari bentuknya, rumah adat juga sering berbeda dari bahan, bentuk atap, dinding, lantai dan sebagainya. Berbagai perbedaan tersebut mencerminkan adaptasi manusia terhadap lingkungannya. Misalnya, rumah panggung yang cukup tinggi dibangun dengan pertimbangan menghindari binatang buas masuk ke rumah atau menghindari bahaya banjir. Beberapa contoh rumah adat di ataranya sebagai berikut.
No.PropinsiNama Rumah AdatNo.PropinsiNama Rumah Adat
1NADKrong Bade18KaltengRumah Betang
2SumutRumah Balai Batak Toba19KalutRumah Baloy
3SumbarRumah Gadang20KaltimRumah Lamin
4RiauSelaso Jatuh Kembar21KalselRumah Banjar
5KepriRumah Melayu Atap Limas Potong22BaliGapura Candi Bentar
6JambiRumah Panggung23SulutLaikas
7BengkuluRumah Bubungan Lima24GorontaloRumah Adat Doloupa
8SumselRumah Limas25SultengSouraja atau Rumah Raja
9BabelRumah Rakit, Rumah Limas26SulbarTongkonan
10LampungLambahana atau Nuwou27SulselTongkonan
11JabarRumah Kasepuhan28SultraLaikas
12BantenRumah29NTBDalam Loka Samawa
13JakartaRumah Kebaya 30NTTSao Ata Mosa Lakitana
14JatengRumah Joglo31MalukuRumah Baileo
15DIYRumah Joglo32MalukuUtaraRumah Baileo
16JatimRumah Joglo33Papua BaratHonai
17KalbarRumah Panjang34PapuaHonai

4. Tarian dan Pertunjukan Rakyat
Tarian memiliki makna, pesan atau simbol tertentu. Ada tarian yang melambangkan pemujaan atau rasa syukur terhadap Tuhan, penyambutan tamu, kegembiraan pemuda-pemudi, dan keperkasaan. Contoh tarian yang bersifat pemujaan adalah Tari Pendet yang kemudian berubah jadi tarian penerima tamu. Tari Saman dari Nanggroe Aceh Darussalam dan Tari Pendet dari Bali merupakan contoh tarian untuk menyambut tamu. Tari Perang dari Kalimantan dan Tari Reog dari Ponorogo merupakan contoh tari perang atau keperkasaan.
Selain tarian, Indonesia juga kaya akan seni pertunjukan rakyat. Beberapa diantaranya adalah wayang golek (Jawa Barat), Ludruk (Jawa Timur), Ketoprak (Jawa Tengah), Makyong (Kepulauan Riau), Wayang kulit (Jawa Tengah), Debus (Banten), dan Randai (Sumatra).

5. Pakaian Adat dan Senjata Tradisional
Pakaian adat merupakan pakaian layaknya pakaian pada umumnya, tetapi memiliki identitas-identitas tertentu yang diakui sebagai ciri khas suatu daerah. Pakaian tersebut berbeda antarsuku atau daerah sehingga dengan mudah dapat dikenali dari mana pengguna pakaian tersebut berasal. Pakaian adat biasanya digunakan saat upacara adat, contohnya perkawinan, kematian, kelahiran, dan kegiatan ritual. Beberapa pakaian adat daerah tersebut adalah Baju Bodo (Sulawesi Selatan), Ulos (Batak), Baju Inong (Aceh), dan Baju Kurung (Minangkabau).

Beberapa senjata tradisional tersebut adalah Rencong (Aceh), Mandau (Kalimantan), Golok (Jakarta), Keris (Jawa), Badik (Sulawesi), Kujang (Jawa Barat), dan Parang Salawuku (Maluku).

Kekayaan budaya Indonesia menjadi daya tarik bagi sektor pariwisata. Beberapa daerah memiliki kekayaan budaya yang sangat terkenal keindahannya.

  1. Bali dengan tarian dan upacara adat seperti Tari Pendet, Tari Kecak, dan upacara ngaben, Tanah Toraja di Sulawesi dan budaya suku Sasak di Lombok.
  2. Peninggalan sejarah dapat berupa bangunan sejarah (masjid, makam, istana, monumen, situs, dan bekas kerajaan), arkeologi, museum, galeri dan artifak, bangunan kuno, objek keramat. 
  3. Prosesi adat dapat berupa adat perkawinan, adat menerima tamu, adat turun ke sawah, dan lain-lain. 
Selain pariwisata, pemanfaatan budaya juga dilakukan dalam rangka mempererat persahabatan antardaerah dan antarnegara. Melalui budaya, hubungan antarbangsa dan antarwarganya akan makin erat dengan mengenal budayanya. Interaksi antarwarga terjalin melalui budaya. Atraksi budaya lazim dilakukan untuk menyambut tamu negara sehingga menambah keeratan hubungan antarbangsa.

Budaya juga dapat dimanfaatkan untuk bahan kajian ilmiah. Para ahli budaya, antropolog, arkeolog sangat berkepentingan dengan kajian budaya. Berbagai informasi tentang budaya masa lalu menjadi menarik dan menimbulkan rasa keingintahuan banyak kalangan. Pada akhirnya, bahan kajian tersebut memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

F.karakteristik negara maju dan upaya Indonesia menjadi negara maju di dunia

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju. Potensi lokasi, sumber daya alam, dan sumber daya budayanya sangat mendukung untuk menjadi sebuah negara maju. Sejumlah upaya terus dilakukan melalui berbagai aktivitas pembangunan, baik yang bersifat fisik seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dan gedung maupun pembangunan manusianya agar dapat bersaing dengan negara lain. Berbagai keunggulan yang dimiliki Indonesia akan sia-sia jika tidak memiliki kemampuan untuk mengelolanya. Oleh karena itu, peran sumber daya manusia menjadi sangat penting agar potensi yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal.

Sampai saat ini, Indonesia belum dapat dikatakan sebagai negara maju. Beberapa indikator menunjukkan hal tersebut, seperti keadaan ekonomi, penguasaan iptek, dan kondisi pendidikannya. Semua itu dapat kita lihat pada tabel berikut;
No
Indikator
Deskripsi
Upaya Perbaikan
1.
Keadaan perekonomian
masyarakat Indonesia
Tahun 2015 diasumsikan sebagai tahun yang lesu bagi perekonomian Indonesia. sebagian besar masyarakat Indonesia menilai bahwa negara Indonesia telah dalam keadaan krisis yang ditakutkan berisiko kembali ke keadaan tahun 1998.
Beberapa program yang dikembangkan pemerintah untuk peningkatan perekonomian adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), pengembangan usaha kecil dan koperasi, penyediaan infrastruktur di pedesaan.
2.
Penguasaan iptek
Pembangunan di bidang iptek masih menghadapi banyak permasalahan seperti masih rendahnya kualitas sumber daya manusia, kecilnya anggaran iptek, belum terjalinnya komunikasi antara pengembang untuk iptek dengan pengguna iptek khususnya industri.
Mengembangkan iptek melalui berbagai program seperti peningkatan kualitas penelitian, pemberian insentif, percepatan alih teknologi, penguatan kelembagaan iptek, pemanfaataan sistem inovasi nasional, mengembangkan proses alih teknologi dengan melakukan kerjasama dengan negara lain.
3.
Kondisi pendidikan
Kondisi pendidikan di Indonesia masih tertinggal dengan negara maju. Ini terlihat dari rata-rata lama sekolah yang dicapai oleh penduduk yang masih rendah, angka partisipasi penduduk dalam pendidikan juga dapat dibilang masih minim, dan jumlah penduduk yang mampu menamatkan pendidikan sampai jenjang sekolah menengah atas, bahkan perguruan tinggi juga masih sangat sedikit jika dibandingkan negara-negara maju.
Memberikan berbagai macam pelatihan bagi para pendidik, menyediakan dan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan berupa alat dan media pembelajaran, perpustakaan, laboratorium, dan lainlain. Pemerintah juga menerapkan program besiswa, sekolah gratis, dan proram wajib belajar untuk mempermudah akses memperoleh pendidikan bagi masyarakat.

1. Karakeristik Negara Maju

Suatu negara dikelompokkan sebagai negara maju atau negara berkembang didasarkan atas kriteria tertentu. Kriteria tersebut mencakup hal-hal berikut.

a. Pendapatan per Kapita yang Tinggi
Pendapatan per kapita adalah ukuran standar hidup suatu negara yang diperoleh dengan cara membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduknya. Pendapatan per kapita menggambarkan keadaan ekonomi suatu negara. Negara yang mampu mengoptimalkan potensi sumber daya perekonomiannya akan berdampak pada pendapatan per kapitanya. Kemampuan tersebut akan terkait potensi sumber daya manusia yang dimilikinya. Negara yang potensi sumber daya manusianya tinggi akan mampu mengoptimalkan sumber daya alamnya dengan baik sehingga berdampak pada pendapatan per kapita penduduknya.

Berikut tabel perbandingan pendapatan per kapita Indonesia dengan beberapa negara lainnya di dunia pada tahun 2013. (sumber worldbank)
No
Negara
Pendapatan per kapita (dolar AS)
1.
Amerika Serikat
53.143
2.
Jerman
45.085
3.
Jepang
38.492
4.
Inggris
39.351
5.
Perancis
41.421
6.
Indonesia
3.475

Bank Dunia membuat kategori suatu negara berdasarkan pendapatan per kapitanya menjadi: rendah (lebih dari 875 USD), menengah kebawah (876-3.465 USD), tinggi (3.460-10.275 USD), sangat tinggi (lebih dari 10.762 USD).Berdasarkan sejumlah kriteria, negara-negara berikut layak dikelompokkan sebagai negara maju, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Jepang, Kanada, dan beberapa negara Eropa lainnya. 

Baca Juga: Kelas 6, Tema 6, Subtema 2, Pembelajaran 2, Masyarakat Sehat Negara Kuat

b. Tingkat Kemiskinan yang Rendah
Di negara maju, tidak semua penduduknya berkecukupan atau kaya. Bahkan, krisis ekonomi yang dialami sejumlah negara maju dewasa ini membuat sebagian penduduknya jatuh miskin bahkan persentase melampaui persentase kemiskinan di sejumlah negara berkembang. Oleh karena itu, sebagian penduduk di negara maju juga termasuk kelompok miskin berdasarkan kriteria batas atau garis kemiskinannya. Hanya saja di negara maju terdapat jaminan sosial yang lebih baik. Negara memberikan berbagai bantuan bagi penduduknya yang miskin, seperti layanan kesehatan dan kebutuhan hidup yang mendasar lainnya. Misalnya di Jerman, 26,7% pendapatan nasionalnya digunakan untuk belanja negara di bidang sosial, sedangkan di Amerika Serikat sebesar 15,9%. Di Indonesia, anggaran untuk bidang sosial hanya 3,32% dari total APBN sehingga jaminan sosial bagi rakyat miskin masih terbatas.

c. Laju Pertumbuhan Penduduk yang Rendah
Data menunjukkan adanya kecenderungan negara-negara maju mengalami gejala penurunan laju pertumbuhan penduduknya. Bahkan, Jepang mengalami angka pertumbuhan negatif. Artinya jumlah penduduknya mengalami penurunan. Mengapa demikian? Beberapa alasan di antaranya seperti berikut.
  1. Penduduk di negara maju berpandangan bahwa banyak anak akan menghambat kariernya.
  2. Laki-laki dan perempuan umumnya memiliki kesibukan sehingga mengurangi kesempatan untuk memiliki anak dalam jumlah yang besar.
  3. Rata-rata usia menikah relatif tinggi sehingga kemungkinan memiliki banyak anak terbatas.
  4. Pelayanan kesehatan sangat memadai.
d. Tingkat Pendidikan Penduduk yang Tinggi
Tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dari rata-rata lama sekolah yang dicapai oleh penduduk. Rata-rata lama sekolah di negara maju jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hal yang sama di negara berkembang. Hal ini dimungkinkan karena negara mampu membangun fasilitas pendidikan yang memadai dan warga negara juga memiliki pendapatan yang tinggi sehingga mampu menyekolahkan anaknya sampai jenjang tertinggi. Indikator pendidikan juga dapat dilihat dari angka partisipasi penduduk dalam pendidikan. Di negara maju, hampir semua warganya mampu menamatkan pendidikan sampai jenjang sekolah menengah atas, bahkan perguruan tinggi. Karena itu angka melek hurufnya juga tinggi.

e. Kemajuan Teknologi yang Tinggi
Perkembangan industri di negara maju didorong oleh kemajuan teknologi. Eksploitasi atau pemanfaatan sumber daya alam makin mudah dan cepat dengan bantuan teknologi sehingga mampu memberikan hasil yang optimal. Negara yang tidak memiliki sumber daya alam pun, dengan teknologinya, mereka mampu mengolah sumber daya alam yang didatangkan dari negara lainnya sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

f. Keadaan Sosial Budaya
Masyarakat di negara maju memiliki pola pikir yang logis. Mereka tidak percaya dengan hal-hal mistis dan takhyul. Bagi mereka, keberhasilan tidak dicapai dengan serta-merta, tetapi harus dicapai dengan kerja keras dan penuh perencanaan. Hal ini berbeda dengan sebagian masyarakat di Indonesia yang masih percaya hal-hal berbau mistis.

g. Industrialisasi Berkembang Pesat
Industri di negara-negara maju berkembang sangat pesat sehingga banyak penduduk yang tertarik bekerja pada sektor tersebut dengan imbalan yang lebih baik. Sementara itu, sektor pertanian dilakukan secara mekanisasi sehingga makin sedikit menyerap tenaga kerja. Berikut perbandingan sektor industri dan sektor pertanian di Indonesia dibandingkan dengan sektor yang sama di negara-negara maju.

 2.Upaya indonesia menjadi negara maju

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menjadi negara maju. Upaya tersebut telah menunjukkan hasilnya walaupun masih harus terus dikembangkan. Beberapa upaya yang dilakukan Indonesia untuk menjadi negara maju adalah seperti berikut.

a. Peningkatan Pendapatan per Kapita
Dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, pemerintah menargetkan pendapatan per kapita sebesar 7.000 dolar AS. Sementara itu, Bank Dunia menyebutkan bahwa pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2013 mencapai 3.475 dolar AS. Beberapa program yang dikembangkan pemerintah untuk peningkatan pendapatan adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), pengembangan usaha kecil dan koperasi, penyediaan infrastruktur di pedesaan.

b. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan
Indonesia sangat menyadari bahwa pendidikan merupakan kunci keberhasilan dalam pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia menganggarkan 20% APBN untuk sektor pendidikan. Berbagai program tengah dilaksanakan untuk perluasan akses dan kualitas pendidikan. Perluasan akses pendidikan dilakukan dengan menambah jumlah kelas atau rombongan belajar dan pembangunan sekolah baru. Pemerintah juga memberikan bantuan operasional sekolah (BOS) dan berbagai jenis beasiswa. Dalam peningkatan kualitas pendidikan, pemerintah secara terus-menerus memberikan berbagai macam pelatihan bagi para pendidik. Dengan cara demikian, diharapkan kualitas para pendidik terus meningkat seiring dengan peningkatan kesejahteraan mereka. Untuk menjamin terselenggaranya kegiatan pendidikan dengan baik, pemerintah menyediakan dan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan berupa alat dan media pembelajaran, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain. Pemerintah juga menerapkan program besiswa, sekolah gratis, dan proram wajib belajar untuk mempermudah akses memperoleh pendidikan bagi masyarakat.

c. Penguasaan Iptek
Negara maju sangat didukung oleh ilmu pegetahuan dan teknologi. Dengan penguasaan iptek, pengelolaan SDA makin efisien dan memiliki nilai tambah yang sangat besar. Sayangnya, pembangunan di bidang iptek masih menghadapi banyak permasalahan seperti masih rendahnya kualitas sumber daya manusia, kecilnya anggaran iptek, belum terjalinnya komunikasi antara pengembang untuk iptek dengan pengguna iptek khususnya industri. Menghadapi berbagai persoalan tersebut, pemerintah berupaya mengembangkan iptek melalui berbagai program seperti peningkatan kualitas penelitian, pemberian insentif, percepatan alih teknologi, penguatan kelembagaan iptek, dan pemanfaatan sistem inovasi nasional. Pemerintah juga juga mengembangkan proses alih teknologi dengan melakukan kerja sama antar pemerintah melalui beasiswa pendidikan ke luar negeri, pengembangan kebijakan alih teknologi dengan perusahaan luar yang beroperasi di Indonesia, dan lain-lain.

G. contoh negara maju

Berikut ini adalah pembahasan tentang contoh negara maju sebagai pelengkap pembahasan sebelumnya tentang pengertian negara maju dan berkembang dan ciri-ciri negara maju.

Sekarang kalian sudah mengetahui tentang ciri-ciri negara maju dan berkembang. Untuk mengetahui lebih mendetail tentang negara maju dan berkembang, berikut contoh beberapa negara maju dan berkembang yang ada di dunia.

Contoh Negara Maju

Contoh negara maju yang akan disajikan di sini adalah Perancis dan Kanada.

a. Perancis

Nama internasional    : French Republic
Luas wilayah              : ± 547.026 km²
Ibu kota                      : Paris
Bentuk pemerintahan : republik
Kepala negara            : presiden
Kepala pemerintahan : perdana menteri
Lagu kebangsaan       : Allons Enfants de la Patrie
Jumlah penduduk       : 54.939.000 juta jiwa (2005)

Batas-batas negara:
- Utara     : Selat Inggris, Luxemburg, Jerman, dan Belgia
- Spanyol : Laut Tengah dan Spanyol
- Timur    : Swiss, Italia, dan Jerman
- Barat     : Samudra Atlantik

Letak astronomis        : 41°21’LU - 51°LU dan 55° BB - 9°30’BT
Mata uang                   : frank
Bahasa resmi               : Perancis
Agama                         : Katholik (mayoritas)
Pendapatan per kapita : US$24.080
Angka usia harapan hidup : 74 tahun

Perancis termasuk negara tua di Eropa dan tergolong negara maju. Penyebaran penduduknya tidak merata, (penduduk yang tinggal di kota ± 74,1%) dari total jumlah penduduk seluruhnya (± 59.439.000 jiwa pada tahun 2005).

Tingkat kepadatan penduduknya 103 orang per km², angka klahiran 14, dan angka kematian 10 per 1000 penduduk per tahun. Pertambahan penduduknya rata-rata 0,4% per tahun.

Perekonomian Perancis cukup stabil dan tidak hanya didukung industri saja. Bidang-bidang lain yang turut berperan memajukan negara adalah pertambangan, pertanian, dan perdagangan.

Perdagangan di Perancis yang sangat ramai, tak lepas dari letak negara Perancis yang diapit oleh Samudra Atlantik dan Laut Tengah.

Pelabuhan-pelabuhan laut (Le Havre, Rouen, dan Marseille) merupakan pelabuhan-pelabuhan laut yang ramai di Eropa Barat.
Ekspor Perancis ke negara-negara di seluruh dunia adalah: bahan-bahan kimia, parfum, tekstil, mobil, persenjataan, kapal, pesawat trbang, anggur, perabot rumah tangga, susu, dan daging. Impor Perancis dari berbagai negara meliputi minyak tanah dan gas alam, lada, teh, kopi, dan kayu.
Contoh Negara Maju di Dunia dan Penjelasannya
Gambar: Contoh Negara Maju

b. Kanada

Nama internasional               : Canada
Luas wilayah                         : ± 9.922.330 km²
Ibu kota                                 : Ottawa
Bentuk pemerintahan            : kerajaan konstitusional
Kepala negara                       : raja/ratu Inggris yang diwakili gubernur
Kepala pemerintahan            : perdana menteri
Lagu kebangsaan                  : O Canada
Jumlah penduduk                  : ± 28,4 juta jiwa (2003)
Agama mayoritas                  : Kristen dan Katholik

Batas-batas negara
- Utara      : Samudra Arktik
- Selatan   : Amerika Serikat
- Barat      : Samudra Pasifik
- Timur     : Samudra Atlantik, Teluk Baffin, dan Selat Daffis

Letak astronomis                 : 52°BB -140°BB dan 42°LU - 85°LU
Mata uang                            : dolar Kanada
Bahasa resmi                        : Inggris dan Perancis
Pendapatan per kapita          : US$26.530
Usia harapan hidup              : 79 tahun

Pada tahun 2005, jumlah penduduk mencapai ±36 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk 0,3% per tahun dengan kepadatan penduduk 3 jiwa per km².

Di bidang perekonomian, Kanada banyak menghasilkan barang dan jasa. Perdagangan Kanada sangat maju dan banyak menghasilkan devisa bagi negara Kanada.

Ekspor Kanada antara lain berupa gandum, kayu, daging, kertas, ikan dalam kaleng, kulit, pesawat, mobil, dan mesin.

Adapun impor Kanada berupa cokelat, kopi, teh, kart. Mitra utama dagang Kanada adalah masyarakat Uni Eropa, USA, dan Jepang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar